Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

SLENDANG SUTRO KUNING LIRIK

Slendang sutra kuning Tanda mata sing diwenehake  Nalika pepisahan Kowe janji ora nglalekake

Misteri Cakar Perunggu

  Kata Pengantar -- Dan Peringatan -- Dari John Crowe P ara penggemar misteri, hati-hatilah! Jika hati kalian menciut kala berhadapan dengan bahaya besar, kriminal yang jahat, atau bajak laut yang berkeliaran dari dalam kubur, kusarankan kalian tidak meneruskan! Sebenarnya, mereka yang gemetar ketika mendengar papan berderik di sebuah rumah kosong sebaiknya membaca cerita yang lain sama sekali! Bagaimanapun, aku akan berpikir dua kali sebelum membaca kisah ini pada malam hari...  

Misteri Cakar Perunggu BAB 18

  Bab XVIII John Crowe Berbicara   A da beberapa hal menyangkut Misteri Cakar Perunggu yang mungkin membuat kalian bertanya-tanya, maka aku akan berusaha membuat pikiran kalian tenang.   Oscar Cutter akhirnya mengakui segala rencana buruknya. Tepat seperti yang disimpulkan oleh Jupiter, penyelam bernasib malang itu memiliki hutang bertumpuk setelah kehilangan uangnya hingga ke sen terakhir di meja judi. Seandainya saja ia berhasil menyembunyikan Bob selama beberapa jam lagi, ia akan dapat melarikan diri dengan leluasa! Untunglah intuisi Jupiter menyelamatkan sahabatnya dan menyelesaikan misteri itu dengan baik.

Misteri Cakar Perunggu BAB 17

  Bab XVII Tapi Di Manakah Bob?   " I tukah sebabnya Cutter harus mencuri dari Atticus lagi?" tebak Paman Titus.   Jupiter terlihat penuh kemenangan. Ia gemar menerangkan sesuatu sejelas-jelasnya. "Benar. Namun nasib buruk Oscar Cutter terus berlanjut. Ketika ia menyuruh Bly kembali ke rumah Paman Atticus untuk mencuri lagi, Bly tanpa sengaja mengambil Cakar Perunggu -- tidak tahu bahwa benda itu adalah penemuan abad ini! Cutter pun tidak mengenalinya. Karena itulah ia nampak terkejut ketika pagi itu Paman Atticus menjelaskan nilai benda itu yang sebenarnya!"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 16

  Bab XVI Kedok Pria Berpakaian Hitam Terungkap   " J angan bergerak!" ancam Pria Berpakaian Hitam. "Pistolku asli, Bly, tidak seperti milikmu -- jadi dengar baik-baik!"   Penjahat berkostum Si Janggut Hitam itu menjatuhkan pistolnya dan perlahan mengangkat tangan. "Siapa kau?" perompak itu menukas, "dan bagaimana kau tahu namaku?"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 15

  Bab XV Jangan Coba-Coba!   " L ihat! Di atas kapal!" teriak Pete.   Jupiter dan Atticus memandang melalui kaca truk tua sementara Atticus menghentikannya di lapangan parkir kosong di depan Seruling Belanda.   "Aku tidak melihat apa-apa, Dua."

Misteri Cakar Perunggu BAB 14

  Bab XIV Bob Dalam Bahaya!   S etelah Jupiter dan Pete memanjat naik ke dalam kabin truk Paman Atticus, Jupe meminta pamannya pergi ke pameran Seruling Belanda.   "Di sanalah Data seharusnya berada. Jika ia mendapat kesulitan, mungkin ia meninggalkan petunjuk bagi kita di sana."  

Misteri Cakar Perunggu BAB 13

  Bab XIII Hantu Si Janggut Hitam   K aki Bob gemetar sementara ia berusaha mengimbangi mobil putih Oscar Cutter yang melaju menuju kota. Untuk kesepuluh kalinya anak itu berpikir, seandainya ia mengendarai sepeda gunungnya yang bergigi lima, yang diperolehnya sebagai hadiah Natal tahun lalu, membuntuti tersangka jauh lebih mudah dengannya. Paling tidak di Rocky Beach Trio Detektif bisa memanfaatkan layanan Worthington!  

Misteri Cakar Perunggu BAB 12

  Bab XII Menghubungi Rocky Beach!   M enjelang makan malam Jupiter dan Pete tiba kembali di rumah Atticus Jones. Anak-anak dapat mencium harumnya masakan lobster yang menerbitkan air liur mereka ketika mereka baru setengah jalan menuju pintu.   Pada saat mereka masuk, mereka hanya dapat meringis mendengar suara sumbang Titus dan Atticus yang menyanyikan salah satu lagu pelaut kegemaran mereka sambil sibuk di dapur. Bibi Mathilda tidak sabar dan berusaha membantu-bantu namun setiap kali diusir keluar oleh Atticus.  

Misteri Cakar Perunggu BAB 11

Bab XI Biarkan Dia Hidup   S etelah mengambil sepeda tua dari rumah Paman Atticus, Bob bergegas pergi ke pameran Seruling Belanda. Ketika tiba di tempat parkir sepeda, ia melihat bahwa tidak ada terlalu banyak turis hari ini. Sebuah papan yang tergantung di haluan kapal itu mengumumkan bahwa pameran itu akan menuju Kanada besok.   Bob memandang berkeliling, mencari tempat yang tepat untuk mengawasi Seruling Belanda dan kedua perahu motor pengunjuk rasa yang berada di teluk.  

Misteri Cakar Perunggu BAB 10

  Bab X Jupe Dan Pete Melacak   T rio Detektif melanjutkan diskusi tentang kasus mereka sambil menikmati makan siang berupa kaki kepiting yang berlimpah-ruah. Jupiter meminta Bob membacakan catatannya dan merangkum para tersangka yang mungkin memiliki motif untuk mencuri Cakar Perunggu.   "Lupakan siapa yang mencurinya," tukas Pete, "aku ingin tahu siapa yang mengembalikannya!"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 9

  Bab IX Semakin Seru   " O h," Oscar Cutter tergagap, "kubilang, orang-orang ceroboh itu benar-benar tidak menghargai sumber daya alam kita, aku benar-benar marah dibuatnya." Jupe menggamit Bob sementara pelaut tampan itu lekas-lekas mengantarkan mereka turun dari kapal, berterima kasih sekali lagi atas kunjungan mereka. "Maafkan aku, aku benar-benar harus kembali."   "Ada apa, Pertama?" desis Bob di sela-sela giginya.

Misteri Cakar Perunggu BAB 8

  Bab VIII Seruling Belanda   " Y a ampun!" seru Pete. "Bagaimana benda itu bisa kembali sendiri?"   Jupiter mengambil cakar elang yang telah aus itu dan mengangkatnya di bawah cahaya lampu. "Aku tidak tahu, Dua, namun aku jelas ingin tahu!"   "Pasti itulah yang dilakukan Pria Berpakaian Hitam hari ini," tebak Bob, "mengembalikan Cakar Perunggu ke dalam peti."  

Misteri Cakar Perunggu BAB 7

  Bab VII Cakar Perunggu   S etelah Jupiter kembali ke rumah pamannya, ia menemukan Bob dan Pete sedang menunggunya di teras depan. Ia duduk di samping rekan-rekannya dan tersenyum.   "Wah, kunjunganku ke Perompak Baru dari Barat benar-benar menarik!"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 6

  Bab VI Pria Berpakaian Hitam   S ementara Jupiter menyelidiki bagian dalam pos pemadam kebakaran tua, Pete dan Bob berjalan ke balik bangunan itu. Mereka melihat bahwa terdapat lorong sempit di belakang kawasan bisnis itu, digunakan oleh truk-truk untuk menurunkan muatan. Pete menduga salah satu dari bangunan itu adalah rumah makan karena ia dapat mencium bau sedap makanan laut yang sedang dimasak. Meskipun ia baru saja makan, ia menjilat bibirnya dan menghirup dalam-dalam.   "Aku mencium aroma kaki kepiting," erangnya. "Aku berani bertaruh Jupe dapat menciumnya dari dalam markas pemadam kebakaran itu."

Misteri Cakar Perunggu BAB 5

  Bab V Para Perompak Baru   S etelah menyantap sarapan besar di sebuah rumah makan di pusat Anchor Bay, Trio Detektif berjalan melewati jalan setapak yang penuh dengan turis, mengikuti petunjuk Atticus, menuju ke markas Perompak Baru dari Barat.   "Menurut Paman Atticus Anchor Bay benar-benar telah berubah menjadi sarang turis," kata Jupiter, mengamati suatu keluarga yang sedang berkantong-kantong permen dari seorang pedagang pinggir jalan. "Sebagian tertarik untuk memancing, yang lain menikmati toko-toko kecil dan rumah makan. Bahkan ada permainan video dan lintasan go-kart untuk anak-anak. Kurasa semua orang berusaha meraup keuntungan dari para turis. Itulah sebabnya Paman Atticus membuka toko barang antiknya. Ia merasa ada baiknya ia mengambil untung dari segala benda tua yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun. Ini dia tokonya."

Misteri Cakar Perunggu BAB 4

  Bab IV Kasus Baru!   " T idak masuk akal!" Oscar Cutter tertawa. "Cerita yang terlalu ajaib untuk menjadi kenyataan!"   "Aku tahu hal itu memang terdengar mustahil," Atticus Jones mengakui, "dan sangat mungkin cakar itu berasal dari sebuah kapal yang lain sama sekali. Namun kemungkinan itu -- kemungkinan sejuta banding satu bahwa harta karun Si Janggut Hitam tersebar di dasar perairan Ocracoke ... ayolah, Cutter, bahkan kau pun, seorang skeptis sejati, pasti mengakui bahwa ini adalah impian seorang pemburu bajak laut!"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 3

  Bab III Legenda Si Janggut Hitam   R eaksi pertama Jupiter dalam dekapan pakaian selam itu adalah panik namun otaknya segera mulai bergerak dengan cara kerjanya yang teliti dan teratur. Ia teringat akan suatu gerakan gulat yang pernah diajarkan oleh Pete dan tanpa ragu-ragu ia mengangkat tangan kanannya yang digenggam si penyerang dan merentangkannya di atas kepala, secara efektif membebaskan diri dari dekapan maut si penyerang. Dari balik pakaian selam itu terdengar sebuah geraman samar-samar. "Kau tak bisa lari sekarang, pencuri sial! Akhirnya kutangkap basah kau!"   Begitu terlepas dari genggaman orang itu, Jupier segera berkaok seperti seekor gagak sekencang-kencangnya. Selagi ia berbuat demikian, seraut wajah yang tak asing muncul di samping pakaian selam itu dan mengerutkan kening.   "Pencuri macam apa kau ini?"   Jupiter berhenti berkaok-kaok dan berkedip. "Paman Atticus?"   "Jupiter?"  

Misteri Cakar Perunggu BAB 2

  Bab II Selamat Datang Di Anchor Bay!   T itus Jones mengemudi terus sepanjang malam, mengaku terlalu bergairah akan bertemu dengan saudaranya untuk hal-hal sepele seperti tidur. Fajar mulai menyingsing ketika truk besar itu melintasi jalan bebas hambatan yang berkabut. Lampu-lampu dari desa nelayan kecil Anchor Bay berkilauan bagai permata di tengah langit pagi yang kelabu.   Anak-anak telah mengundi siapa di antara mereka yang dapat tidur di dalam kabin truk yang hangat. Pete menang dan pada awalnya Jupiter dan Bob menyesali nasib buruk mereka. Namun mereka segera kembali ke semangat petualangan mereka dan memutuskan bahwa mereka lebih baik meringkuk di dalam kantong tidur di bawah terpal yang melindungi barang bekas Atticus Jones daripada berdesak-desakan di antara bibi dan paman Jupe -- terlebih lagi dengan reputasi Bibi Mathilda akan dengkurnya, yang menurut Jupe dapat membangunkan orang mati!

Misteri Cakar Perunggu BAB 1

  Bab I Perjalanan Ke Oregon   " A was!" seru Jupiter Jones. Terlambat bagi Pete Crenshaw. Dibebani oleh sebuah peti model kuno, sepasang dayung antik, dan berbagai benda kelautan lainnya, anak bertubuh jangkung itu tidak melihat bahwa ia berjalan tepat ke arah setumpuk per tempat tidur yang telah disusun dengan rapi oleh Jupiter pada pagi hari itu di dekat gerbang depan Jones Salvage Yard. Pete berhenti ketika mendengar peringatan Jupiter namun terlambat. Tumpukan per tempat tidur itu roboh, memaksa Bob Andrews untuk melompat menjauh sebelum ia terkubur! Tepat pada saat itu Bibi Mathilda keluar tergopoh-gopoh dari kabin kecil yang berfungsi sebagai kantor pangkalan barang bekas itu. "Demi Tuhan!" serunya. "Apa-apaan semua ini?" Ketika ia melihat Bob bangkit berdiri sambil mengibas-ngibaskan debu di tubuhnya, kekhawatiran muncul di wajah wanita itu. "Kau tidak apa-apa, Robert? Apakah kau terluka?" "Saya tidak apa-apa," jawab...

Getun Nganti Pikun - Tlonteng

  Naliko pisan ketemu Esemu dadi gregeting atiku Aku ra nglegewo siro..teko kondho tresno Larane atiku iki Ora nyono lungo cidro janji Lelakon kawuri mung tansah ngreridu ati Antuk jampi luwih manis

Panggodane Katresnan - Ki Dalang Thengkleng

  Biyen aku ra wis kondho, Jroning bebrayan, kebak ing panggudho Bebasan wanci panglo?, Tanpo obor, peteng ndedhet tan rinoso Opo pancene wis bedo, Dek biyen opo, saikining opo

Gethuk - Manthous

  Sore-sore padhang bulan Ayo kanca padha dolanan Rene, rene bebarengan Rame-rame e, dha gegojegan Kae, kae rembulane Yen tak sawang kok ngawe-awe

Sugeng Dalu - Denny Caknan

  Sugeng dalu, ati seng mbiyen tau ngelarani Wis suwe we ra rene We lungo mung masalah sepele We golek liyane Tambah loro Yakin we teko nambahi sengsoro Ngerusak tatanan ati sing wis pengen lali

LILAKNO LUNGAKU - SHASI & TEGAR BINARTA

  Aku ora nyongko bakal ngene akhire Dadi mlaku dewe dewe Mergo tresno raiso dipeksakno Ati ikhlas lan terimo legowo Senajan kowe lungo dongaku tetep iseh ono Mugo kowe tambah bahagia

Kahanan - Ki Dalang Sun Gondrong

  Kahananku iki Yen tak umpamake Koyo cahyaning bulan kang kalingan mego Peteng koyo aning luweng Suwung sepi tan ono Kang biso angluwari panandang ing ati

KLEBUS - ANDRY PRIYANTA

  Dalane rame atiku sepi Angen angen tresno dibales tresno Nyatane tresno dibales maturnuwun Uwis nyaman sempet sayang kok malah ngilang Meh lungo angel bertahan loro Nyobo selalu ono meski koe raono roso

Lintang Ati - Septian Dwi Ratri

  Lintang sing ono ing wengi Gawe kangen ati Ati sing tansah nandang kasmaran iki Endahe esemu gawe bungahe atiku Mung sliramu pepujaning atiku Ning awan katon netramu Ing saben wengiku

Teteg Ati - Ilham Putratama & Febry Arya

  Ning pungkasan srengenge sore iki Atiku iseh roso sumpek Nanging sempet mikerke sliramu Sing tak tresnani Ning pungkasan rembulan wengi iki Atiku iseh milih berjuang bertahan

Gak Pernah Cukup - Deny Caknan & Ary SW

  Sak pinter-pinter'e lehmu ndelekne Sak rapi-rapine lehmu ngapusi Aku tetep ngerti Mergo tuluse ati Jane atimu sing tak enteni Nguatne aku neng urip iki

SATU RASA CINTA - Ajay Pasma

  Jangan tanya bagaimana esok ku tak ingin menerka perasaan ini yang ku tahu hari ini ku mencintai mu yang ku tahu ku sangat menyayangi mu biarlah semua berlalu

Lirik Mendhem Wedhokan

  Mboke……… Aku njaluk dikawinke Karo sopo to le…… Sing penting ono nyawane Simbok simbok wetengku luwe Ono ketan aku tukokno

ORA BISA MULIH - DIDI KEMPOT

Gambar
  Mak bapak, aku ra biso mulih Bodo iki atiku sedih Mak bapak, aku ora teko Neng kene, aku isih kerjo

LIRIK KANGENE ATI

Sewindu suwe lawase Kowe lungo pamit karo aku Duh wong ayu pepujanku Ati susah mung kangen sliramu

SALAM HANGAT - KI NARTOSABDO

Gambar
  Salam hangat mring temanten anyar Muga-muga tansah atut runtut Sanyatane wus patut kapara uwis atut Tansah cinaket bagya mulya

SAKIT RINDU - MANTHOUS

  Luwih becik loro untu daripada sirahe ngelu Sakit cinta, sakit rindu Yen bengi ra biso turu yen awan ra doyan mangan

AKU SING DUWE ATI - NDARU JAYA & HENDRA KUMBARA

  Aku seng nduwe ati kowe rasah ngrusohi Aku seng nduwe rasa kowe rasah suloyo Aku seh tetep tresno senajan dunyo ra trimo Urusono uripmu Timbang suwe-suwe lambemu tak tuku 

IDAMAN HATI - RITA SUGIARTO

  Idaman hati  kemanakah kemana engkau pergi Idaman hati  datanglah datang lagi kemari

LIRIK BOCAH GUNUNG

  Nadyan aku bocah gunung doh banget dunungku Ora susah kanti nganggo bingung yen ta pancen tresna aku

Mbok Ya Mesem -KI NARTOSABDO

Gambar
  E.e..e..mbokya mesem  mrengut pedahe apa E..e..e..mbokya ngguyu susah pedahe apa

Runtah - Doel Soembang

Gambar
  Panonna alus, irung alus, biwir alus Ditempo ti hareup ti gigir mani mulus Ngan hanjakal pisan kalakuan siga sétan Gunta-ganti jalu teu sirikna unggal minggu 

Lirik Tiara

Gambar
  Tiara, menggamit kenangan zaman persekolahan Tiara, kumimpi kita bersanding atas kayangan Seakan bisa kusentuh peristiwa semalam Di malam pesta, engkau bisikkan kata azimat di telinga

KISAH SEORANG PRAMURIA - The Mercy's

  Mengapa di dunia ini Selalu menertawai Hidupku yang hina ini Berteman dengan seorang gadis